Manajemen pergudangan yang baik tidak hanya bergantung pada jumlah pallet, tetapi juga penempatan atau posisi pallet di gudang. Penataan yang tepat akan memengaruhi efisiensi operasional, keamanan barang, hingga kelancaran arus distribusi.
Daftar Isi

Artikel ini akan membahas secara detail cara menghitung posisi pallet di gudang dengan mempertimbangkan aspek kapasitas, jalur akses, serta standar keselamatan.
Prinsip Dasar Penempatan Pallet
Sebelum masuk ke perhitungan teknis, penting memahami prinsip dasar berikut:
- Efisiensi ruang: Pemanfaatan ruang gudang secara optimal tanpa mengganggu alur kerja.
- Aksesibilitas: Barang mudah diambil dan dipindahkan dengan forklift maupun manual.
- Keamanan: Menghindari risiko kerusakan barang maupun kecelakaan kerja.
Cara Menghitung Posisi Pallet di Gudang
1. Ukur Luas Area Gudang
Langkah pertama adalah mengetahui total luas gudang yang tersedia. Misalnya, gudang berukuran 1.000 m² dengan bentuk persegi panjang.
2. Tentukan Ukuran Pallet
Umumnya, pallet plastik memiliki ukuran standar 110×110 cm atau 120×100 cm. Ukuran ini akan menjadi dasar dalam menghitung jumlah pallet yang dapat ditempatkan.
3. Hitung Kapasitas Teoritis
Gunakan rumus sederhana:
Luas gudang ÷ luas pallet = jumlah pallet maksimal
Contoh:
1.000 m² ÷ 1,2 m² (ukuran pallet 120×100 cm) = ± 833 pallet.
Namun, angka ini hanya kapasitas teoritis.
4. Perhitungkan Aisle/Jalur Akses
Gudang memerlukan jalur akses untuk forklift dan pekerja. Biasanya, 20–30% dari total luas gudang disediakan untuk jalur.
Jika menggunakan 25% sebagai acuan:
1.000 m² – 250 m² (jalur) = 750 m² area efektif.
750 ÷ 1,2 m² = ± 625 pallet.
5. Terapkan Metode Penataan
Beberapa metode penataan pallet yang umum digunakan:
- Block stacking: Menumpuk pallet langsung di lantai.
- Racking system: Menempatkan pallet di rak bertingkat untuk menambah kapasitas vertikal.
- Drive-in/drive-through racking: Efisien untuk produk dengan volume besar dan variasi SKU sedikit.
6. Perhatikan Faktor Keamanan
- Tinggi tumpukan pallet disesuaikan dengan kapasitas beban (stacking load).
- Pallet berisi barang berat ditempatkan di bagian bawah.
- Jaga jarak aman antar rak untuk menghindari gesekan dan benturan.
Faktor Penentu Efisiensi Penempatan Pallet
- Jenis barang: Mudah pecah, tahan lama, atau memerlukan pendinginan.
- Alur distribusi: Metode FIFO (First In First Out) atau LIFO (Last In First Out).
- Kapasitas forklift: Menentukan tinggi maksimum tumpukan pallet.
- Standar keamanan kerja: Mematuhi regulasi K3 di gudang.
Kesimpulan
Menghitung dan mengatur posisi pallet di gudang bukan sekadar soal kapasitas ruang, melainkan juga menyangkut efisiensi dan keamanan operasional. Dengan mempertimbangkan ukuran pallet, luas gudang, jalur akses, serta metode penataan yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan ruang gudang sekaligus meminimalkan risiko.